Sejarah Perkembangan Ergonomi

Sejarah Perkembangan Ergonomi Reevolusi industri yang berlangsung sekitar dua setengah abad yang lalu telah membawa perubahan-perubahan dalam banyak hal. Awal perubahan yang paling menyolok adalah diketemukanya rancang bangun (rekayasa/ engineering) mesin uap sebagai sumber energy untuk berproduksi, sehingga manusia tidak lagi tergantung pada energy otot ataupun energy alam (wignsubroto, 2011). Lebih jauh lagi manusia bias menggunakan sumber energy secara lebih flexible, dipindahkan atau ditempatkan dimanapun lokasi aktivitas produksi akan diselenggarakan. Diketemukanya mesin uap merupakan awal dikenalnya sumber tenaga utama (prime mover) yang mampu meningkatkan mobilitas dan produktivitas kerja manusia. Hal lain yang patut dicatat adalah diterapkanya rekayasa tentang tata cara kerja (methods engineering) guna meningkatkan produktivitas kerja yang lebih efektif-efisien dengan menganalisa kerja system manusia-mesin sebagai sebuah system produksi yang terintegrasi (wignsubroto, 2011)  
Somewhere, something went terribly wrong
Gambar1. perkembangan manusia dan peralatan



Kapankan sebenarnya pendekatan ergonomi telah dilakukan manusia, pada saat merancang produk, alat kerja maupun system kerja di industry? Penerapan pendekatan ergonomi di aktivitas kerja (industry) telah banyak ditunjukan dengan berbagai bukti nyata dimasa lampau seperti halnya manusia melakukan perancangan produk, alat kerja, maupun system kerja. Sanders dan McCormick dalam wignsubroto (2011) dalam hal ini secara tegas menyatakan manusia-manusia “pra-sejatrah” yang menggunakan alat/perkakas (tools) – baik untuk melindungi maupun membantu melaksanakan kerja tertentu – merupakan peletak dasar pemikiran dan penerapan ergonomi dalam proses perancangan produk/ peralatan kerja. Selanjutnya studi-studi mengenai peralatan kerja yang harus dioperasikan dengan menggunakan tenaga fisik manusia terutama disektor pertanian (people-power farming tools) seperti bajak, pacul, sabit dan lain-lain telah pula banyak melahirkan perubahan maupun modifikasi rancangan dengan lebih memperhatikan factor manusia. Pemikiran dan penerapan ergonomi terus berkembang, munculnya tokoh-tokoh yang telah berkontribusi seperti taylor, frank & lilian Gilbreth, Fayol, Muntersberg, Granjean, Barnes, Mundel, Kroemer, McCormick Sanders dan lain lain telah menghasilkan paradigm-paradigma baru dalam berbagai penelitian kerja dengan focus pada manusia sebagai penentu tercapainya produktivitas dan kualitas kerja (quality of work life) yang lebih baik lagi (wignsubroto, 2011) Ergonomi secara nyata memberi dampak terhadap kehidupan manusia sehari-hari; mulai dari rumah dimana mereka bertempat tinggal dan khususnya sampai ketempat kerjaq diindustri, perkantoran, dan lain lain. Pendekatan dan evaluasi ergonomi banyak diaplikasikan dalam banyak hal. Mulai dari perancangan produk, fasilitas kerja, tempat kerja (work station/places) dan juga lingkungan kerja (working environment) dengan sasaran untuk menambah efektifitas, efisiensi dan produktifitas tenaga kerja. Lebih penting lagi juga diaplikasikan untuk memperbaiki kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja (comfort, nsafety and health). Pendekatan ergonomi dalam perancangan teknologi di industry telah menempatkan rancangan produk dan system kerja yang awalnya serba rasional-mekanistik menjadi tampak lebih manusiawi. Disini factor yang terkait denagn fisik (faal/fisiologi) maupun prilaku (psikologi) manusia baik secara individu pada saat berinteraksi dengan mesin dalam sebuah rancangan sistem manusia-mesindan lingkungan kerja fisik akan dijadikan pertimbangan utama (emerson and nahring dalam wignsubroto, 2011).

No comments:

Post a Comment